Panduan & Nasihat Sebelum Masuk Thoriqat

Para Pengunjung Budiman, bagi mereka yang berminat untuk masuk thoriqah, perlu sedikit sebanyak tahu beza antara kaca dan permata, dari jauh nampak serupa, tapi hakikatnya jauh berbeza, yang kaca banyak di sentuh makhluk dan tersebar sana sini dengan banyaknya, sedangkan yang permata adalah kurniaan Ilahi ( lanahdiyanalahum subulana ) dari ilham yang terkawal, bernilai lagi berguna, sebagai rahmat dari Maha Pencipta, mukjizat dari doa Baginda s.a.w.....'Sentiasa terdapat segelintir dari umatku berdiri tegak dalam kebenaran sehingga hari qiyamah'.


Berkata Tuan Guru Sheikh Ahmad Khatib Sambas r.a dalam kitabnya Fathul Arifin .


طريقتنا على عدد حرف " نقط جم " فمن لم يأتنا في زماننا لا بد يندم

'Thoriqah kami terdiri dari huruf N,Q,T,J,M, barangsiapa tidak mendatangi kami ( untuk ambil zikir ) pada zaman kami pasti menyesal".

N= Naqsyabandiyah, Q= Qodiriyah, T= Thoriqatul Anfaas, J= Juniediyah, M= Muafaqah

Kata-kata ini tidak lain adalah gambaran sebuah keyakinan yang sangat gitu yang beliau perolehi dari perjalanan rohani ini.

Ya , Segeralah cari para wakil Tuan Sheikh yang terdekat dengan kediamanmu, selagi mereka belum di ambil balik oleh Allah SWT.

Ingat pesanan Nabi s.a.w...aku tinggalkan selepasku bagimu 2 perkara selama kamu berpegang dengannya kamu tidak akan sesat selama-lamanya : Alquran dan Itrah ( Para Mursyid Mewarisi Amanah Dari Nabi s.a.w ).-sohih Muslim.

Adalah termasuk sebahagian dari ciri kesesatan dalam hal rohani jika seseorang itu tidak berjaya menemukan wali Mursyid ( yang betul ) dalam hidupnya sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Kahfi : Barangsiapa yang di sesatkan ( kerohaniannya ) maka tida akan dia ketemu Wali Mursyid ( atau pembantunya -Naasir atau jalannya- Sabiil ).

Sila rujuk Senarai Para Wakil Talqin Zikir dari thoriqah kami di Nusantara Melayu ( Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Bawean, Singapura, Malaysia Timur dan Barat ). Awas jangan sampai terambil dari Mursyid Palsu yang menawarkan Thoriqah palsu dimana sebenarnya kamu belum dikira berthoriqah walaupun bertahun di dalamnya.

Friday, August 12, 2011

Karomah Abah Anom 11

Mursyid Menjaga Hati Murid

Manqobah ini diambil dari ceramahnya KH.Thohir Abdul Qohir salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah yang berada di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.

Tersebutlah seorang kiayi bernama KH.Tohir yang sedang menimba ilmu di salah satu pesantren di kotanya. Konon Sang Guru yang mengajarkan ilmu di pesantrennya tersebut melarang Kiayi Tohir untuk menemui seorang kiayi besar yang tinggal di Suryalaya bernama Abah Anom, apalagi berguru kepadanya.

Namun, setetelah melalui penelusuran dan pembelajaran ilmu tassawuf yang diajarkan di Pesantren Suryalaya, akhirnya kiayi Tohir meminta kepada Abah Anom untuk dibaiayat atau ditalqin dzikir (di ajarkan dzikir Thoriqoh). Namun, tentu saja dalam benak kiayi Tohir kunjungannya ke Abah Anom yang tanpa sepengatahuan gurunya itu akan membuat murka di pesantren dikotanya. Apalagi, setelah di talqin dzikir (pengajaran dzikir thoriqat) ada suatu amanat dari Abah Anom yakni ucapan salam yang harus disampaikan kepada guru dipesantrennya. Ketika kiayi Tohir sedang duduk menunggu sholat berjamaah di Mesjid Nurur Asror di Kompleks Pesantren Suryalaya sebelum ia kembali bertolak ke kampung halamannya, pikirannya terus berkecamuk tidak bisa tenang. Ketika dalam benaknya terbersit bagaimana wajah murka gurunya yang sedang memarahinya habis-habisan karena ketidak taatannya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dengan sorban dan berkata:“Tong sok goreng sangka kabatur, komo ka guru soranganmah, boa teuing teu kitu! dalam bahasa Indonesia : “jangan selalu berburuk sangka terhadap orang lain, apalagi terhadap guru sendiri, belum tentu seperti itu “. Kiyai Thohir begitu kaget ternyata yang menepuk pundak dan membaca pikirannya itu adalah guru ruhaninya yang baru, yaitu Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra (Abah Anom).

Dari kejadian itu Kiai Thohir mendapatkan pelajaran yang berharga bahwa seorang guru ruhani Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah bisa mengetahui hati murid-muridnya dimanapun mereka berada. Mursyid akan terus mengawasi dan membimbing hati murid-muridnya agar hati selalu menuju Allah

Sepulang dari Pesantren Suryalaya dan kembali ke Pesantren dikampungnya, Kiai Thohir menyampaikan amanat salam dari Mursyid Kammil Mukammil Syekh ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra kepada gurunya. Dan ternyata, diluar dugaan Kiayinya yang dipesantren itu malah memuji Abah Anom bahkan Kiayi Thohir sebagai salah satu murid kesayangannya itu dianjurkan untuk menjalankan ajaran yang di bawa oleh Abah Anom sebagai pewaris para Nabi.

Selanjutnya, Kiayi Thohir mengabdikan diri sepenuhnya kepada Abah Anom dan mengamalkan ajaran yang telah diajarkannya. Akhirnya Kiai Thohir dipercaya menjadi salah satu wakil Talqin, yaitu orang yang di izinkan untuk mengajarkan atau mengijazahkan dzikir Thoriqoh kepada orang yang membutuhkannya.

No comments: