PENGIKTIRAFAN & PENGHARGAAN -IFNGO
PENGASUH Pontren Suryalaya K.H.
Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) menerima ucapan selamat dari
sejumlah pejabat atas diterimanya penghargaan dari IFNGO Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) terkait pengabdiannya membantu pemulihan korban narkoba, di Pontren
Suryalaya Kab. Tasikmalaya, Kamis (8/1).* UNDANG SUDRAJAT/”PR” BERAWAL dari
keprihatinan yang dirasakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya K.H. Ahmad
Sohibulwafa Tajul Arifin (94), melihat banyaknya anak muda yang terjerumus
narkotika, kiai yang akrab dipanggil Abah Anom tersebut mendirikan pondok
pesantren khusus yang bernama Inabah. “Inabah pertama yang didirikan oleh Abah
Anom yaitu pada tahun 1980,” kata Juru Bicara Pondok Pesantren (Pontren)
Suryalaya K.H. Zaenal Abidin Anwar, di Suralaya, Kab. Tasikmalaya, Kamis (8/1).
Setelah melalui berbagai kajian,
termasuk seminar pencegahan narkotika di Pontren Suryalaya, akhirnya Abah Anoh
berkekuatan hati untuk membuat pondok pesantren khusus bernama Inabah. Arti
nama pontren tersebut adalah pengembalian atau pemulihan seseorang dari jalan
yang menjauhi Allah ke jalan mendekatkan diri kepada Allah. Karena keteguhan
serta keikhlasan Abah Anom, upaya penyelamatan korban narkoba tersebut akhirnya
membuahkan hasil. Mereka yang kecanduan narkoba bisa pulih seperti semula.
Dalam pemikiran Abah Anom, orang yang sedang mabuk, yang jiwanya sedang guncang
dan terganggu, diperlukan metode pemulihan (inabah). Mereka yang mengikuti
program Inabah harus ikut kegiatan sepanjang 24 jam.
Kurikulum pembinaan yang
ditetapkan oleh Abah Anom mencakup mandi dan wudu, salat dan zikir, serta
ibadah lainnya. Biasanya, waktu pemulihan antara 40 hari sampai 6 bulan Cara
Abah Anom akhirnya berkembang pesat serta banyak dipercaya oleh berbagai pihak,
sehingga banyak keluarga yang menitipkan saudara atau anak mereka ke Inabah.
Jumlah pondok Inabah sekarang sudah berkembang menjadi 31 pondok, termasuk
sembilan di antaranya berada di luar negeri. Lebih dari 5.000 orang yang
kecanduan narkoba, berhasil pulih kembali setelah masuk Inabah. Abah Anom
berusaha dengan sabar membina anak-anak yang jadi korban narkoba tersebut.
Setelah 28 tahun berjalan, apa yang dilakukan Abah Anom mendapat pujian dari
berbagai pihak. Abah Anom pernah memperoleh penghargaan dari presiden, atas
jasanya membantu pemulihan korban narkoba.
Januari 2009, penghargaan piagam
emas “Distinguished Service Awards” juga diberikan kepada Abah Anom oleh International
Federation of Non-Government Organisations (IFNGO) Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Piagam emas yang merupakan puncak prestasi tertinggi dalam
pengabdian seseorang membantu memulihkan korban narkoba, terlihat dipajang di
dinding ruangan tamu rumah Aba Anom. Piagam tersebut diberikan di Australia
oleh Charmain IFNGO Dr. K.C. Lam kepada perwakilan Suryalaya Jakarta, Ir. Ucu
Suparta . Apa yang dilakukan Abah Anom dinilai telah menyelamatkan nyawa serta
masa depan anak-anak yang jadi korban narkoba.
Hidup normal
Berdasarkan hasil penelitian Dr.
Juhaya S. Praja, tahun 1981-1989, sebanyak 93,1% dari 5.845 anak binaan yang
mengikuti program di Inabah, bisa dikembalikan ke keadaan semula. Selain itu,
mereka dapat kembali hidup di tengah masyarakat dengan normal. Kondisi itu yang
membuat berbagai lembaga memberikan penghargaan kepada Abah Anom. “Kita
bersyukur bisa menerima piagam penghargaan dari PBB. Piagam itu merupakan
pengakuan dari dunia atas kerja keras yang dilakukan oleh Abah, dalam membantu
menangani korban narkoba,” kata K.H. Zaenal Abidin Anwar.
Sementara itu, Kapolda Jabar
Inspektur Jenderal Timur Pradopo mengatakan, penghargaan diberikan PBB kepada
Abah Anom adalah hal yang luar biasa. Artinya, dunia sudah memberikan
penghargaan tentang apa yang telah dilakukan oleh Abah Anom selama ini, dalam
pengabdiannya untuk membantu memulihkan korban narkoba. “Itu luar biasa sekali.
Guru besar Abah Anom telah memberikan teladan kepada kita semua.
Sekarang, kita semua yang meneruskannya, harus
benar-benar menjaga keluarga kita, lingkungan kita dari narkoba,” ujar Timur
Pradopo saat berkunjung ke Pontren Suryalaya. Sedangkan Bupati Tasikmalaya
Tatang Farhanul Hakim mengatakan, penghargaan dari PBB tersebut merupakan
kebanggaan bagi warga Tasikmalaya. Karena terbuki, pengabdian dan kiprah
pengasuh Suryalaya telah mendapat pengakuan dari lembaga dunia. “Saya dan atas
nama masyarakat Tasikmalaya benar-benar bangga, dan hal itu menjadi aset kita
semua. Apa yang dilakukan oleh Suryalaya benar-benar telah memberikan manfaat
dan diakui oleh dunia,” kata Tatang, didampingi Ketua DPRD Kab. Tasikmalaya Uu
Ruzhanul Ulum. Ucapan serupa dikemukakan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi
Sosial Brigadir Jenderal Kurdi Mustofa, yang datang ke Suryalaya mewakili
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya sangat gembira dan bangga terhadap
Pontren Suryalaya, yang ternyata memang mampu berbuat banyak untuk masyarakat
luas. Sehingga, upaya perang terhadap narkoba dilakukan dengan sepenuh hati.
Dengan adanya penghargaan dari PBB itu telah membuktikan kalau keberadaan
pesantren ini telah diakui dan tentunya menjadi kebanggaan bagi Indonesia,”
ujarnya. (Undang Sudrajat/”PR”)***
ikhwansuryalaya.wordpress.com
No comments:
Post a Comment