Blog ini di bangunkan atas permintaan beberapa teman demi untuk menunaikan kehendak masakini agar asatizah kita bukan sahaja dapat dikenali dari mimbar-mimbar masjid, malah juga dari mimbar maklumat 'dunia tanpa sempadan'.
Panduan & Nasihat Sebelum Masuk Thoriqat
Thursday, August 18, 2011
Karomah Abah Anom 18
Wednesday, August 17, 2011
Karomah Abah Anom 17
Tuesday, August 16, 2011
Karomah Abah Anom 16
Letusan Gunung Galunggung 1982
Gunung Galunggung (dahulunya dieja Galoen-gong) termasuk gunung yang aktif di
Letusan terakhir ini terjadi pada 5 April 1982 yang disertai dengan suara dentuman, pijaran api dan kilatan halilintar. Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama letusan ini terjadi ada sekitar 18 orang meninggal dunia sebagian besar terjadi karena sebab tidak kaitan langsung dengan letusan seperti kecelakaan lalu lintas atau umur yang sudah tua, kedinginan dan kekurangan pangan. Diperkirakan pada letusan ini sekitar 1 Milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Letusan ini menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius 20km dari kawah gunung Galunggung yang mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan ini di sebabkan pada terputusnya jaringan jalan, aliran sungai dan areal perkampungan yang diakibatkan melimpahnya lava dingin berupa material batu, kerikil dan pasir.
Pondok Pesantren Suryalaya terletak di kaki gunung Galunggung. Selepas letusan yang bersejarah ini, para wakil dari Bangsa-Bangsa Bersatu, para pengkaji bumi datang membuat wisata dan kajian berdasarkan ilmu kaji bumi mereka. Mereka mengungkapkan kekaguman dan kehairanan kerana mendapatkan Pondok Pesantren Suryalaya terletak sergam di kaki gunung tersebut tiada tersentuh sedikit pun dari limpahannya, padahal semua limpahan lavanya terlimpah jatuh dengan dahsyatnya di bahagian sebelah gunung yang lain dan jauh pula pengalirannya.
Abah membuat ucapannya sempena letusan itu sambil berkata : ‘ Kita harus bersyukur kerana Allah SWT masih ingin perjalanan kita diteruskan.’
Monday, August 15, 2011
Karomah Abah Anom 15
Karomah Abah Anom 14
Karomah Abah Anom 13
Friday, August 12, 2011
Karomah Abah Anom 12
Karomah Abah Anom 11
Mursyid Menjaga Hati Murid
Manqobah ini diambil dari ceramahnya KH.Thohir Abdul Qohir salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah yang berada di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.
Tersebutlah seorang kiayi bernama KH.Tohir yang sedang menimba ilmu di salah satu pesantren di kotanya. Konon Sang Guru yang mengajarkan ilmu di pesantrennya tersebut melarang Kiayi Tohir untuk menemui seorang kiayi besar yang tinggal di Suryalaya bernama Abah Anom, apalagi berguru kepadanya.
Namun, setetelah melalui penelusuran dan pembelajaran ilmu tassawuf yang diajarkan di Pesantren Suryalaya, akhirnya kiayi Tohir meminta kepada Abah Anom untuk dibaiayat atau ditalqin dzikir (di ajarkan dzikir Thoriqoh). Namun, tentu saja dalam benak kiayi Tohir kunjungannya ke Abah Anom yang tanpa sepengatahuan gurunya itu akan membuat murka di pesantren dikotanya. Apalagi, setelah di talqin dzikir (pengajaran dzikir thoriqat) ada suatu amanat dari Abah Anom yakni ucapan salam yang harus disampaikan kepada guru dipesantrennya. Ketika kiayi Tohir sedang duduk menunggu sholat berjamaah di Mesjid Nurur Asror di Kompleks Pesantren Suryalaya sebelum ia kembali bertolak ke kampung halamannya, pikirannya terus berkecamuk tidak bisa tenang. Ketika dalam benaknya terbersit bagaimana wajah murka gurunya yang sedang memarahinya habis-habisan karena ketidak taatannya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dengan sorban dan berkata:“Tong sok goreng sangka kabatur, komo ka guru soranganmah, boa teuing teu kitu! dalam bahasa Indonesia : “jangan selalu berburuk sangka terhadap orang lain, apalagi terhadap guru sendiri, belum tentu seperti itu “. Kiyai Thohir begitu kaget ternyata yang menepuk pundak dan membaca pikirannya itu adalah guru ruhaninya yang baru, yaitu Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra (Abah Anom).
Dari kejadian itu Kiai Thohir mendapatkan pelajaran yang berharga bahwa seorang guru ruhani Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah bisa mengetahui hati murid-muridnya dimanapun mereka berada. Mursyid akan terus mengawasi dan membimbing hati murid-muridnya agar hati selalu menuju Allah
Sepulang dari Pesantren Suryalaya dan kembali ke Pesantren dikampungnya, Kiai Thohir menyampaikan amanat salam dari Mursyid Kammil Mukammil Syekh ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra kepada gurunya. Dan ternyata, diluar dugaan Kiayinya yang dipesantren itu malah memuji Abah Anom bahkan Kiayi Thohir sebagai salah satu murid kesayangannya itu dianjurkan untuk menjalankan ajaran yang di bawa oleh Abah Anom sebagai pewaris para Nabi.
Selanjutnya, Kiayi Thohir mengabdikan diri sepenuhnya kepada Abah Anom dan mengamalkan ajaran yang telah diajarkannya. Akhirnya Kiai Thohir dipercaya menjadi salah satu wakil Talqin, yaitu orang yang di izinkan untuk mengajarkan atau mengijazahkan dzikir Thoriqoh kepada orang yang membutuhkannya.
Wednesday, August 10, 2011
Karomah Abah Anom 10
Tuesday, August 9, 2011
Karomah Abah Anom 9
MURID BERJAYA TERHENTI DARI HOBI MELACUR
Cerita ini diambil dari ceramahnya KH.M.Abdul Gaous Saefulloh Al-Maslul atau Ajengan Gaos salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.
Diceritakan ada seorang pemuda yang hobinya melacur, pemuda tersebut berniat untuk berhenti dari pebuatannya yang tercela. Sudah berbagai cara dilakukan untuk menghentikannya itu tidak membuat minat lacurnya berhenti. Padahal, pelaksanaan amalan ibadah yang “super ketat” atas petunjuk dari para kiai yang pernah dikunjungi dari berbagai daerahpun belum berhasil. Jadi, Sudah tidak asing lagi baginya riyadloh (latihan) seperti puasa, dzikir, sholat baik yang sifatnya wajib maupun sunat dan amalan lainnya.
Dalam keadaan kondisi jiwa yang begitu kritis, datanglah pemuda itu ke Pondok Pesantren Suryalaya untuk menemui seorang Wali Allah yaitu Abah Anom sebagai Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah dan menceritakan maksud kedatangannya. Abah Anom berkata : “Tidak apa-apa, asal jangan dilakukan didepan Abah”. Setelah itu pemuda yang hobi “jajan” perempuan ditalqin dzikir (diajarkan dzikir Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah) untuk diamalkan.
Seperti biasa pemuda tersebut datang ke hotel yang telah dipesan untuk melaksanakan hasrat nafsunya “meniduri” wanita pelacur. Setelah siap-siap semuanya, terbesit dalam benak pikiran dan jiwanya akan bayangan wajah Abah Anom sebagai Mursyid TQN dan berkata : “Asal jangan dihadapan Abah!”, pemuda itu terkejut dan gelisah, dengan segera meninggalkan hotel. Gagallah keinginan nafsunya.
Dihari yang lain, pemuda itu datang lagi ke hotel untuk melaksanakan hasrat nafsunya yang tidak terbendung. Namun, disaat detik-detik akan melaksanakan maksiatnya, terulang kembali kemunculan wajah Abah Anom dalam jiwa dan pikirannya dan mengatakan : “Tidak apa-apa, asal jangan dihadapan Abah”. Pemuda itu kembali mengurungkan niatnya dan kembali pulang.
Begitupun dihari-hari selanjutnya, kejadian itu terus terulang jiwa dan pikirannya selalu dihantui bayangan tatapan wajah Abah Anom seorang Wali Allah dan perkataannya disaat-saat akan melakukan maksiat dengan pelacur. Kegagalan-kegagalan hasrat syetan yang terulang dalam jiwa pemuda itu dikarenakan kemunculan wajah Wali Allah Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah.
Akhirnya, dengan kejadian itu pemuda tersebut menghentikan dari hobinya melacur untuk selamanya dan menjadi pengamal Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah.
Sesungguhnya kejadian itu suatu anugrah dari Allah untuk hamba yang dicintai dengan perantara Mursyid sebagai pilihan-Nya. Subhanallah..
Bayangan wajah Mursyid itu adalah sebagai burhana robbihi (cahaya / tanda dari Allah) yang membawa berkah terhadap pemuda tersebut.
Kita teringat akan kisah salah satu utusan Allah yaitu Nabi Yusuf as. yang ditolong Allah ketika akan terjadi maksiat dengan Siti Zulaikha. Dalam al-Qur’an Surat Yusuf ayat 24: “Sesungguhnya wanita itu telah bemaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf-pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu (Zulaikha) andaikata tidak melihat burhana robbihi yaitu tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS: Yusuf 24)
Dalam ayat ini terdapat perkataan Allah “Burhana Rabbihi”. Menurut perkataan Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, juz II / 474 : “Adapun maksud “Burhaana Rabbihi” yang terlihat oleh Yusuf, maka terdapat beberapa pendapat. Menurut sahabat Abdullah bin Abbas, Said, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Muhamad bin Sirin, Hasan, Qatadah, Ibnu Sholeh, Dlohah, Muhammad bin Ishaq dan lain-lain yakni Yusuf melihat bayangan ayahnya (Ya’kub), rupanya, bentuknya seakan-akan ayahnya marah-marah. Menurut sebagian riwayat memukul dada Yusuf. Al-‘Aufi berpendapat dari Ibnu Abbas, maksud perkataan itu ialah Yusuf teringat kepada bayangan wajah suami Zulaikha yaitu raja Qithfir yang seolah-olah ada dirumah dan mengetahui apa yang akan diperbuat Yusuf. Demikian juga Muhammad bin Ishaq berpendapat yang sama.”(Tafsir Ibnu Katsir, II / 474) Subhanallah…
Karomah Abah Anom 8
Karomah Abah Anom 7
Karomah Abah Anom 6
Friday, August 5, 2011
Karomah Abah Anom 5
Thursday, August 4, 2011
Karomah Abah Anom 4
Tuesday, August 2, 2011
Karomah Abah Anom 1
Abah Pakih ini adalah orang yang paling mengenali Abah Anom luar dan dalam, sangat rapat, rohaninya bersumberkan dari Abah Anom. Beliau ini sangat membela Abah Anom persis Saiyiduna Abu Bakar membela Rasulullah s.a.w.
Karomah Abah Anom 2
MENGAKUI KEMULIAAN ABAH ANOM Kurang dari 40 hari menjelang wafatnya ( 29 Okt 2004 m ) Beliau Sayyid Muhammad Al-Maliki ra. ( atau ringkasan Habib Maliki ) salah seorang santrinya asal garut bernama Kiyai Haji Dodi Firmansyah ditanya oleh almarhum. Kiyai muda asal Garut tersebut terperanjat saat al-‘alamah tersebut menanyakan sosok guru yang telah menanamkan kalimat agung dilubuk hatinya. Lebih terkejut lagi saat Ulama tersebut “tercekat” sewaktu disebutkan nama Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin. Secara sepontan Beliau menyebutkan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin adalah Sulthonul Awliya fi hadza zaman ( Rajanya para wali zaman sekarang ) bahkan beliaupun menyebutkan Qoddasallohu sirrohu bukan rodliyallohu ‘anhu seperti yang kebanyakan disebutkan oleh para ikhwan. Walaupun secara dhohir Habib Maliki belum bertemu dengan pangersa Abah namun keduanya telah mengenal di alam ruhani yang tak dibatasi ruang dan waktu.-tamat terbitan majalah.
Habib Maliki r.a , sudah dikenalin ramai oleh para ''habaib atasan'' sebagai 'ulama' yang di jagain Nabi SAW. ''Beliau dan madrasahnya'' adalah ibarat ''Nabi dan dakwahnya'' di Mekah. Antara buktinya ialah, para pengajar di madrasahnya jika ingin pulang ke tanah air, harus menjalani beberapa wiridan dan selawat dan kemudian menunggu ísyarat' dari Nabi SAW samada boleh atau tidak kepulangannya. Biasanya Habib Maliki yang memberikan keizinan selepas beberapa hari permohonan dari sang guru, kadang kala sang guru sendiri bermimpi Nabi dan kadangkala ahli keluarga yang jauh di tanah air yang mendapat isyarat mimpi.
Keduanya, ketika Imam As-Sya'rawi sedang menghadapi nafas-nafas terakhirnya di Mesir, Imam Tafsir yang agung ini di katakan sempat berceritakan kepada anak-cucunya mengenai keindahan tempat kediamannya nanti di syurga, sambil melihat sambil bercerita ( ini bersesuaian dengan hadith nabi yang berbunyi..apabila seorang mukmin menghembuskan nafas terakhirnya, akan diperlihatkan kepadanya mahligai kediaman di syurga pada ketika itu ) ....kemudian Kanjeng Nabi SAW datang dalam pandangannya sambil berkata : 'Beritahu Fahad, jangan khuatir dengan keadaan Habib Maliki, sesungguhnya dia ( habib maliki ) tidak akan sekali kali dapat di mudaratkan oleh mereka-mereka di sekelilingnya'. Imam Sya'rawi sempat menyampaikan pesanan ini kepada orang terdekatnya, sebaik sahaja selepas menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka langsung menyampaikan kepada Raja Fahad, barulah kemurungan yang di hadapi Raja tersebut berkurangan. Semoga Allah merahmati mereka semua dan mengembalikan kepada kita wira-wiraNya dalam bentuk yang berlainan mengikut keadaan dan zaman.